Jikamanusia memiliki peran sebagai pengganti Tuhan di bumi, maka setidaknya manusia harus mengupayakan sifat-sifat dan nama-nama Tuhan ada dalam diri mereka. Pemahaman karakter inilah yang sudah melekat dalam diri para leluhur bangsa. Dengan penanaman kembali nilai-nilai ketuhanan dalam diri manusia, sifat-sifat individual akan hilang dalam DalampengajaranNya, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita bahwa Allah memberikan kepada manusia talenta yang berbeda-beda, ada yang diberi lima, dua dan satu talenta, sesuai dengan kesanggupan mereka (Mat 25:15). Maka, bagi Tuhan, yang terpenting bukannya miskin atau kaya, sakit atau sehat, namun adalah hakekat manusia yang diciptakan sesuai Terdapatbeberapa pandangan kristen tentang hakikat manusia yang dapat diambil dari kitab Kejadian, yaitu: Manusia Dibentuk dan Diciptakan Oleh Allah. Dalam Kejadian 1:26-27; 2:7 dinyatakan bahwa manusia merupakan ciptaan Allah, bukan jelmaan sebagian dari diri Allah, atau anak biologis-Nya (baca: asal usul manusia menurut agama kristen ). Tuhanmenciptakan perbedaan pada setiap manusia dan perbedaan itu merupakan . - 38311344 rofafata94 rofafata94 10.02.2021 PPKn Sekolah Menengah Pertama terjawab Tuhan menciptakan perbedaan pada setiap manusia dan perbedaan itu merupakan . 2 Lihat jawaban jadikan jawaban tercerdas y Anugrah Tuhan Yang Harus Kita Syukuri. Penjelasan Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Bahasa IndonesiaTuhan menciptakan perbedaan pada setiap manusia dan perbedaan itu merupakan?suatu masalah yang wajib kita hindarianugerah Tuhan yang harus kita syukurisuatu masalah yang perlu menjadi perhatiansuatu kondisi yang perlu diwaspadaiSemua jawaban benarJawaban B. anugerah Tuhan yang harus kita dari Ensiklopedia, tuhan menciptakan perbedaan pada setiap manusia dan perbedaan itu merupakan anugerah tuhan yang harus kita syukuri. Tuhan menciptakan keragaman makhluk hidup. Foto dok. Tuhan Menciptakan Makhluk Hidup Berbeda-Beda dan Dalil yang MenjelaskannyaTuhan menciptakan keragaman makhluk hidup di sekitar kita. Foto dok. أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌArtinya “Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang wanita dan menjadikanmu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” QS. Al Hujurat13 Mengapa Allah Menjadikan Manusia Berbeda-Beda? Tentu sering terlintas di benak kita sebuah pertanyaan besar mengapa Allah menjadikan manusia berbeda-beda, dalam berfikir, bertindak dan beragama. Terkadang, perbedaan itu menjadikan kita sering berselisih dengan orang yang berbeda dengan kita. Berbagai perbedaan, terlebih perbedaan agama sering membuat kita ribut dengan penganut agama lain. Bahkan terkadang menganggap jelek penganut agama menjawab hal itu, ahli tafsir kenamaan Indonesia, Quraish Sihab menuturkan bahwa Allah sangat mampu untuk menjadikan semua manusia menjadi satu dan tidak berbeda-beda. Hanya saja Allah tidak berkehendak untuk menjadikan umat manusia berbeda adalah untuk melatih manusia memilih dan berperinsip. Sehingga hal itu menjadi sebuah keniscayaan yang diberikan Allah kepada seluruh umat Allah menjadikan semua manusia sama, termasuk dalam hal agama, maka manusia tidak akan memiliki kemampuan untuk memilih dan memilah. Sehingga memiliki pilihan, hidup dengan pilihan yang berbeda-beda adalah bagian dari Allah menjadikan manusia yang berbeda-beda, maka sebagai manusia ciptaan-Nya kita seharusnya bisa hidup dengan segala perbedaan itu dengan bersikap toleran kepada orang yang berbeda dengan tujuan hidup damai dalam bingkai juga mengajarkan kepada anak untuk memahami perbedaan. Karena anak biasanya belum mampu untuk menerima perbedaan makna perbedaan kepada anak-anak agar tidak kaget dengan lingkungannya tidak sekedar dengan ucapan. Orang tua juga harus melakukan teladan dengan tindakan yang kongkrit kepada anak. Sehingga anak merasa bahwa perbedaan itu merupakan suatu pembelajaran yang tentunya butuh proses lama untuk hidup damai dengan perbedaan dalam bingkai kebaikan tersebut. Untuk itu, Quraish mengatakan agar kita jangan mudah menyalahkan orang lain. Kita boleh menganggap diri kita benar dan orang lain salah, dan hal itu memang alamiah ada dalam diri jangan sampai hal itu diungkapkan untuk menyalah-nyalahkan orang lain yang dianggap salah. Justru ketika diungkapkan itulah yang menjadikan kita berpecah dan tidak bisa memahami perbedaan. Apalagi sampai memaki dan menebar ilustrasi penting yang menggambarkan bingkai kehidupan kita dalam al-Quran. Kehidupan muslim itu ibarat sebuah pohon yang akarnya kuat dan batangnya menjulang ke langit. Akar yang kuat adalah perumpamaan akidah bagi muslim, namun hal itu tidak untuk menyalahkan orang lain. Sedangkan batangnya adalah ibadah yang menyuburkan jiwa. Adapun akhlak adalah buahnya yang nampak dan bisa dilihat. Inta Official Writer Kita adalah pribadi yang unik. Tentang keunikan setiap pribadi, John C. Maxwell menceritakan mengenai dua orang pria yang sedang memancing ikan. Pada suatu sore, ada dua orang pria yang duduk menunggu umpannya dimangsa oleh ikan. Ditengah-tengah penantian tersebut, mereka memulai sebuah pria menceritakan istrinya, memuji-mujinya dan menonjolkan kebaikan yang ada pada istrinya. Sementara pria lain mendengarkan, pria pertama tadi menutup ucapannya demikian, "Kamu tahu, kalau semua pria seperti saya, mereka semua pasti mau menikahi istri saya."Menanggapi si pria pertama tadi, pria kedua berkata, "Dan kalau semua pria sama seperti saya, bisa dipastikan kalau tidak ada satupun wanita yang mau." Tidak ada satu pribadipun yang sama. Bahkan mereka yang kembar identik pun pasti punya perbedaan, baik dalam sifat, minat, sampai kepribadian Bayangkan kalau dari milyaran manusia yang ada di muka bumi ini, ternyata tidak ada satupun yang persis sama. Tuhan memang menghendaki kita, manusia untuk memiliki perbedaan dan keunikan. Kejadian 127, "Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka."Sejak pertama kali manusia diciptakan, Adam dan Hawa sudah berbeda dalam hal jenis kelamin. Demikian juga saat mereka berdua memiliki anak, dalam hal minat, Kain adalah seorang petani, sementara Habel bekerja sebagai ini sudah cukup menjelaskan kalau Tuhan memang menghendaki kita, sebagai manusia yang berbeda, unik, dalam berbagai sisi. Kita juga harus mengingat kalau Tuhan menciptakan manusia secara pribadi, bukan lewat penciptaan massal. Lewat pemahaman bahwa setiap pribadi yang unik, kita bisa belajar mengenai penerimaan diri sendiri dan orang lain. Satu, setiap kita harus bisa bersyukur pada keadaan kita yang sekarang ini. Pesek, mancung, pendek, tinggi, semua ciptaan Tuhan adalah unik, tidak ada alasan bagi kita untuk mengeluh hanya karena kita berbeda. Tidaklah perlu kita mencoba untuk menjadi orang lain. Justru sebaliknya, kita perlu bersyukur dan bangga karena Tuhan telah menjadikan kita berbeda dan unik. Bahkan melalui perbedaan tersebut, Tuhan akan menyatakan karyanya bagi kita. Dua, sebagaimana bisa menerima diri sendiri, kita juga harus bisa menerima pribadi orang lain. Baik kekurangannya, kelebihannya, keberadaannya, kita harus bisa menerima semua itu. Mereka tidak harus sama seperti kita, sebab Tuhan telah menghendaki mereka berbeda dari kita. Ada orang yang punya wajah mirip, tapi bisa dipastikan kalau sifatnya tidaklah mirip. Pun orang yang punya sifat dan wajah mirip, mereka pasti punya talenta yang berbeda. Pengalaman hidup mereka pun sekarang, kita harus bisa menerima setiap perbedaan yang ada dalam kita dan orang lain. Sebab dengan menerima keadaan tersebut, kita akan jauh dari iri hati, kecemburuan dan menjadi lebih bersyukur atas setiap hal yang kita terima. Sumber berbagai sumber Halaman 1

tuhan menciptakan perbedaan pada setiap manusia dan perbedaan itu merupakan